Lama menunggu, ketemu juga! Seperti ingin meneriakkan Eureka saja. Setelah sengaja singgah di salah satu toko voucher kecil untuk membeli voucher isi ulang di spot Lepo-lepo, mata saya berhenti di deretan kartu perdana prabayar dengan ikon bintang yang sedang melompat laiknya “Jagoan”. Ternyata kartu perdana Starone prabayar saya temukan juga sudah dijual bebas. Fiuh, akhirnya…
Setelah beberapa saat tersenyum mengamati, saya tertarik untuk membeli-nya. Kombinasi deret angka yang cukup menarik pada nomor perdana dengan formasi 8 tersebutlah yang sebenarnya membuat saya ingin memiliki perdana ini, juga “kerinduan” seperti sahabat lama yang tidak bertemu selama 2 bulan, karena dipingit oleh orang tuanya, Indosat. Menurut mitologi Feng-shui, formasi 7,8 dan 9 yang berbaris berurutan memberikan efek positif bagi yang memilikinya. Jadilah saya membeli perdana starone tersebut.
Jadi, akhirnya...Terimakasih Indosat untuk “melepas” kawan Starone kembali bebas “berkeliaran” di pasar setelah memingitnya. Hmmm menarik untuk segera menggunakannya di modem Express Card CDMA Venus yang sudah nganggur hampir 2 bulan.lumayan buat upload-upload-an bentar dan YM-an. Saya tinggal menunggu, kapan “bombe-bombean” Starone dengan sahabat sekompetisi Flexi dan saudaranya Telkomsel (Halo, Simpati, As), bisa “baku omong”. Cukup penting karena di Kendari ini Starone dan Flexi serta produk Telkomsel sudah “bombe-an” selama hampir 11 bulan. Untuk ukuran muslim, sudah sangat lama, apalagi kata pak Ustad kalau “bombe-an” lebih dari 3 hari, ibadah tidak diterima.
Glossary:
bombe-bombean: telepon lintas operator antara Starone dengan Flexi dan Telkomsel yang belum bisa dilakukan di Kendari. Dikota lain, tidak ada masalah.
komplain? silahkan kirim surat elektronik ke email saya di: kopitidakselaludidarat@yahoo.com
13 years ago